Senin, 06 Juni 2011

Sejarah Penyakit Anthrax di Indonesia


sejarah penyakit anthrax di  indonesia
Bagaimana sejarah penyakit Anthrax  di Indonesia ?. Untuk mengetahuinya dapat dilihat dari kasus-kasus yang tercatat sbb :
  • Tahun 1884, Diketemukan suatu penyakit yang sangat mirip dengan anthrax pada kerbau di daerah Teluk Betung. Tak lama kemudian menyebar  di beberapa daerah di Indonesia selama tahun  1885- 1886.
  • Tahun 1885, Salah seorang pejabat tinggi Belanda yaitu Kolonial Verslag melaporkan adanya penyakit anthrax di Buleleng (Bali), Rawas (Palembang), dan Lampung. Pada tahun berikutnya juga dilaporkan kejadian di daerah Banten, Padang,Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
  • Tahun 1899-1930, Selama tahun  1899- 1900, 1914, 1927- 1928 dan 1930, tercatat kejadian-kejadian Anthrax di berbagai tempat di Jawa dan luar Jawa.
  • Tahun 1906-1957, Menurut Sukmanegara, seorang ahli yang mendalami penyakit anthrax, epidemi penyakit ini pada sapi, kerbau, kambing, domba dan babi terjadi pada periode 1906-1957, di berbagai daerah daerah di Indonesia seperti di : Jambi, Palembang, Padang, Bengkulu, Buktitinggi, Sibolga, Medan, Jakarta, Purwakarta, Bogor, Priangan, Banten, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Surakarta, Bayumas, Madiun, Bojonegoro, Sumbawa, Sumba, Lombok, Flores, Timur Roti, Bali, SulawesiSelatan, Menado, Donggala dan Palu.
  • Tahun 1910-1930, di Sumatera, penyakit anthrax terdapat di seluruh pulau. Wabah penyakit ini  terjadi di Jambi dan Palembang (1910), Padang, Bengkulu, dan Palembang (1914), di Padang, BukitTinggi, Palembang, dan Jambi (1927, 1928), Sibolga, Palembang, dan Medan (1930).
  • Tahun 1975, wabah anthrax berjangkitdi enam daerah, yaitu : Jambi, Jawa Barat, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan Sulewesi Tenggara. Derajat sakit (morbidity rate) tiap 100.000 populasi hewan dalam ancaman tiap provinsi menunjukkan,derajat tertinggi ada di Jambi (530 tiap 100.000) dan terendah di JawaBarat (0,1 tiap 100.000). Dari laporan itupun diketahui, lima daerah mempunyai derajat sakit lebih rendah dari 15 tiap 100.000 populasi dalam ancaman dan hanya Jambi yang mempunyai angka ekstrim.
  • Tahun 1980, di Nusa Tenggara Timur, penyakit anthrax dikenal di Sumba Timur yang meminta korban sapi, kuda, kerbau, babi,anjing, dan manusia. Hewan yang paling banyak terserang adalah kuda. Karena musim kering yang panjang, kuda-kuda makan rumput yang akar-akarnya masih mengandung spora penyakit anthrax. Manusia yang terserang tidak ada yang mati, tetapi 14 orang menderita karbunkel kulit.
  • Tahun 1997, pada bulan April Indonesia sempat dikejutkan kasus anthrax pada sapi di Victoria dan New South Wales (Australia). Masalahnya ,sebagian daging sapi yang dijual di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia,berasal dari Australia. Untuk melindungi konsumen diIndonesia, Direktorat Jenderal Peternakan sempat mengeluarkan larangan sementara impor daging sapi dan bahan-bahan asal hewan dari Negeri Kanguru itu, sampai situasi benar-benar aman.
  • Tahun 2000, Indonesia di kejutkan lagi dengan munculnya anthrax di peternakan burung unta (Struthio camelus), di Purwakarta, Jawa Barat, bahkan satu-per satu warga yang terserang anthrax bermunculan. Meski umumnya unggas tahan terhadapanthrax, burung unta termasuk satwa yang peka.
  • Tahun 2001, Indonesia mengguncang negara Arab Saudi, saat pemerintah negara itu mendapat tiga paket berisi bubuk mencurigakan, yang ternyata mengandung Anthrax. Salah satu diantaranya berasal  dari Indonesia.
Sumber : Heriblog.web.id

0 komentar:

Posting Komentar